Peran Teknologi Mendukung Da’wah

07 Juni 2005

Oleh : Wido Q Supraha, M.Si.

Teknologi bukanlah science atau art. Teknologi adalah sesuatu yang dapat menjembatani antara teori dan praktik. Sebuah teori agar dapat digunakan mempengaruhi sosial harus terlebih dahulu diolah menjadi sebuah teknologi. Oleh karenanya, teknologi dapat berdimensi teori dan praktik, yang memiliki struktur ilmiah yang didasarkan pada logika dan berdimensi intuitif atau judgment yang berasal dari kenyataan sosial.Jika teori menjawab pertanyaan ‘mengapa’, maka teknologi menjawab ‘bagaimana caranya’. Dengan teknologi, kita dapat mentransformasi dari sesuatu bahan menjadi bahan yang lain yang lebih bermanfaat. Sehingga, kualitas teknologi diukur sejauh mana ia mampu memberikan manfaatnya kepada upaya pencapaian tujuan sosial yang ditentukan.  

Islam menempatkan ilmu pengetahuan pada posisi yang terhormat. Al Qur’an sebagai pedoman hidup seluruh umat Muhammad SAW, ternyata telah mengungkap begitu banyak teknologi dan ilmu pengetahuan modern, bahkan turunnya Al Qur’an pun diawali dengan penuh kemukjizatan.Perwujudan alam semesta dan perluasannya, pemisahan langit dan bumi, orbit, bentuk bulat bumi, selubung protektif, lapisan atmosfer, pergerakan gunung-gunung, relativitas waktu, kadar hujan dan pembentukannya, permiabilitas air antara dua lautan, kelahiran manusia, air susu ibu, sidik jari, adalah contoh-contoh hasil karya cipta yang Maha Luar Biasa, yang amat sulit bahkan mustahil untuk ditandingi dengan teknologi apapun.

Ilmu dan teknologi ibarat sebuah pedang. Kearifan pemiliknya menunjukkan kearifan kebergunaan pedang tersebut bagi manusia. Kita menyaksikan bersama bahwa ilmu dan teknologi saat ini umumnya dikuasai oleh orang-orang non muslim yang perilaku dan sikapnya sering menampakkan kebencian kepada umat dan ajaran Islam. Karena itu, pedang pun dimainkan dan terjajahlah kaum muslimin, baik politik, ekonomi, maupun budaya. Bahkan, terkesan bahwa kaum muslimin hampir tidak lagi memiliki kesempatan untuk merebut pedang tersebut.

Dalam hal ini, maka saya ingin mengatakan bahwa teknologi tidak bebas nilai. Masalah sosial kemasyarakatan sebagai efek samping dari kehidupan teknologi, pun semakin keruh. Kemampuan dalam komunikasi dan audiovisualisasi membuat tidak ada bagian yang tidak terjamah oleh peradaban Barat. Maka teknologi terlahir atas kemajuan pengetahuan.Kalau Islam telah pernah mengalami masa-masa keemasan dalam memimpin ilmu pengetahuan dan teknologi, maka tentu tidak berlebihan jika kita pun bisa merebutnya kembali hari ini.

Da’wah sebagai sebuah kewajiban yang telah diperintahkan Allah SWT membutuhkan percepatan dalam meraih kesuksesan. Penggunaan teknologi sebagai alat bantu dalam da’wah menjadi hal yang amat penting, ketika dengannya da’wah akan mengalami lompatan yang besar.

Internet, adalah satu contoh kecil saja, bagaimana bagian dari Teknologi Informasi ini mampu mendukung da’wah dengan segenap kelebihan yang ditawarkannya yang menyentuh apa yang kita lakukan sehari-hari, dan membuka lebar sekat-sekat yang selama ini menjadi faktor utama dalam da’wah, mulai dari sekat antar pribadi, hingga sekat antara wilayah negara. Teknologi ini berpotensi besar di dalam membangun masyarakat Islam secara global dengan segala kemudahannya, sebuah masyarakat virtual namun bergerak pasti membangun peradaban baru.

Da’wah harus difahami sebagai suatu proses komunikasi. Dalam teori komunikasi dikenal adanya model SMRC (sender, message, receiver, dan channel), atau ditambah E (effect), yang secara umum kesemuanya dibutuhkan dalam da’wah, dan internet adalah sebuah teknologi yang mampu mewujudkannya.Dengan internet, da’wah tidak lagi tergantung waktu dan tempat, memiliki cakupan dan dimensi yang luas, pendistribusian yang cepat, dan keragaman cara penyampaian. Selain itu, karena sifatnya on demand, maka ada hal positif yang dapat diraih seperti menumbuhkembangkan sikap selalu mencari informasi terbaru, mendapatkan informasi sesuai kebutuhan, bersifat melengkapi, membangun masyarakat yang peka akan da’wah.

Tulisan ini telah dimuat di Buletin Da’wah Al Falah 2005