Lanjut ke konten

Soal 20: Bolehkah Lafazh Allah Masuk Kamar Mandi?

Rabu, 27 Jumadil Awwal 1441 H

📬 PERTANYAAN
Kami membuat kaos bertuliskan Allah dalam bahasa Indonesia. Tulisan di bagian dada adalah: Allah Ghayatuna. Apakah boleh pengguna kaos ini memasuki kamar mandi?

📂 JAWABAN

Terdapat perbedaan pendapat di kalangan ulama dalam masalah masuknya tulisan lafazh Allah dalam bahasa Arab ke dalam kamar mandi. Tentunya perbedaan pendapat ini juga berlaku pada tulisan lafazh Allah dalam bahasa Indonesia tentunya. Secara umum hukumnya tidak sampai haram, melainkan makruh dalam pandangan jumhur ulama, dan boleh jika ditutupi bagian lafazh tersebut.

Menurut sebagian ulama dalam kitabnya, hukum dari membawa sesuatu yang terdapat Asma Allah di kamar kecil tidaklah haram, melainkan makruh.

Di antara yang menguatkan pendapat ini terdapat pada Kitab Raudha at-Thaalibiin wa ‘Umdah al-Muftin I/66 yang ditulis oleh Imam Muhyiddin bin Syaraf an-Nawawi (1233-1277 M):

روضة الطالبين وعمدة المفتين ج 1 – الصفحة 66  النووي
واستصحاب ما عليه ذكر الله تعالى على الخلاء مكروه لا حرام

Membawa sesuatu yang terdapat asma Allah di kamar kecil hukumnya makruh, tidak haram.

Begitu pula dalam Kitab Mughni al-Muhtaaj ila Ma’rifati Ma’ani Alfazhi al-Minhaj I/40 yang ditulis oleh Imam Syamsuddin Muhammad bin Ahmad al-Khathib asy-Syirbini (916-977 H):


مغني المحتاج إلى معرفة معاني ألفاظ المنهاج ج 1 – الصفحة 40  محمد الخطيب الشربيني
( ولا يحمل ) في الخلاء ( ذكر الله تعالى ) أي مكتوب ذكر من قرآن أو غيره حتى حمل ما كتب من ذلك في درهم أو نحوه تعظيما له واقتداء به صلى الله عليه وسلم فإنه كان إذا دخل الخلاء نزع خاتمه وكان نقشه ثلاثة أسطر محمد سطر و رسول سطر و الله سطر رواه ابن حبان في صحيحه عن أنس …وحمل ما عليه ذكر الله تعالى على الخلاء مكروه لا حرام ومثل ذلك اسم رسوله وكل اسم معظم كما في الكفاية تبعا للإمام قال المصنف في التنقيح ولعل المراد الأسماء المختصة بالله ونبيه مثلا دون ما لا يختص ك عزيز و كريم و محمد و أحمد إذا لم يكن ما يشعر بأن المراد اه

Dan janganlah membawa sesuatu yang terdapat asma Allah di kamar kecil (artinya sesuatu tertulis asma Allah baik berupa al-Quran atau lainnya meskipun ditulisnya pada logam uang dirham atau sejenisnya untuk mengagungkan asma Allah dan mengikuti baginda Nabi shallallaahu alaihi wa sallam, “Adalah Nabi Muhammad saat memasuki kamar kecil selalu melepas cincinnya yang di dalamnya terukir tiga tulisan ‘Muhammad, Rasul dan Allah”. (HR. Ibn Hibban). Membawa yang demikian hukumnya makruh tidak haram, begitu juga membawa sesuatu yang tertulisi asma utusan Allah dan setiap asma-asma yang diagungkan seperti keterangan dalam kitab al-Kifaayah. Pengarang berkata “Yang dimaksud adalah asma-asma yang memang keberadaannya khusus dan tertentu milik Allah dan nabiNya berbeda dengan yang tidak khusus seperti ‘Aziiz, Kariim, Muhammad dan Ahmad’ bila memang tujuannya tidak mengarah pada Allah dan nabi-Nya.

ويكره أن يكون معه شيء فيه اسم الله تعالى كالخاتم والدراهم، وكذا ما كان فيه قرآن، وألحق باسم الله تعالى اسم رسوله تعظيما له

Makruh hukumnya memakai cincin atau sebuah uang logam yang bertuliskan nama Allah, ketika masuk ketempat buang air besar maupun kecil (Toilet, WC, Jamban), atau sesuatu yang bertuliskan lafal Al-Quran. Begitu juga yang bertuliskan nama Rasul-Nya untuk memuliakannya.

Adapun jika bagian lafazh tersebut ditutupi untuk sementara waktu di saat memasuki kamar mandi, maka hal ini disukai, sebagaimana pendapat sebagian ulama seperti Imam Ahmad, Ikrimah, Ishaq, dan dipandang rukhshah oleh sebagian lagi seperti Ibn Sirin, al-Musayyab, al-Hasan. Demikian pula dengan barang seperti uang logam bertuliskan lafazh Allah, selama tidak ditampakkan, tersembunyi, dan tertutup maka tidaklah mengapa. Wallahu a’lam.

Tinggalkan Balasan

Isikan data di bawah atau klik salah satu ikon untuk log in:

Logo WordPress.com

You are commenting using your WordPress.com account. Logout /  Ubah )

Foto Facebook

You are commenting using your Facebook account. Logout /  Ubah )

Connecting to %s

%d blogger menyukai ini: