Lanjut ke konten

Soal 25: Mengapa Allah Memberikan Kelaparan?

📚 MENGAPA ALLAH MEMBERIKAN KELAPARAN KEPADA MANUSIA?
Sabtu, 10 Muharram 1442 H/29 Agustus 2020 M

📬 PERTANYAAN
Assalamualaikum Ustad @Wido Supraha ada orang Atheist berkata “Jika Memang Setiap Makhluk Punya Rezeki Lalu Kenapa Ada Orang Yang Mati Kelaparan. Bagaimana kita sebagai Muslim menjawab atau membantah argumen seperti ini? (+62 812 64** ****)

📂 JAWABAN
Wa ‘alaikumussalam warahmatullah,

Allah SWT memiliki sifat Ar-Razzaaq (Maha Pemberi Rezeki). Sifatnya menjadikan-Nya Sebaik-baik Pemberi Rezeki, sebagaimana misalkan ditegaskan dalam Surat Al-Hajj [22] ayat 58:

وَإِنَّ اللَّهَ لَهُوَ خَيْرُ الرَّازِقِينَ

Dan sesungguhnya Allah adalah sebaik-baik pemberi rezeki.

Semua makhluk-Nya mendpaatkan rizki hanya dari Allah, Ar-Razzaaq, sebagaimana Surat Huud [11] ayat 6:

وَمَا مِنْ دَابَّةٍ فِي الْأَرْضِ إلَّا عَلَى اللَّهِ رِزْقُهَا

Dan tidak ada satupun makhluk yang berjalan di muka bumi melainkan Allah-lah yang memberi rezkinya.

Cara Allah SWT memberikan rezeki-Nya sesuai Ilmu-Nya dan Kehendak-Nya yang tidak bisa ditakar oleh manusia, namun semuanya adalah baik sebagai kebijaksanaan Allah SWT yang tentunya Maha Mengetahui apa yang bermanfaat dan layak bagi hamba-hamba-Nya. Dalam Surat Al-Ankabuut [29] ayat 62:

اللَّهُ يَبْسُطُ الرِّزْقَ لِمَنْ يَشَاءُ مِنْ عِبَادِهِ وَيَقْدِرُ لَهُ ۚ إِنَّ اللَّهَ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيمٌ

Allah melapangkan rezeki bagi siapa yang dikehendaki-Nya di antara hamba-hamba-Nya dan Dia (pula) yang menyempitkan baginya. Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.

Maka tugas manusia adalah menjemput rizki yang telah disiapkan Allah SWT dengan berbagai cara yang Allah SWT juga ridhai. Dalam hal ini, Rasulullah SAW pernah memberikan nasihatnya yang mulia sebagaimana riwayat dari Ibn Majah:

أَيُّهَا النَّاسُ اتَّقُوا اللَّهَ وَأَجْمِلُوا فِى الطَّلَبِ فَإِنَّ نَفْسًا لَنْ تَمُوتَ حَتَّى تَسْتَوْفِىَ رِزْقَهَا وَإِنْ أَبْطَأَ عَنْهَا فَاتَّقُوا اللَّهَ وَأَجْمِلُوا فِى الطَّلَبِ خُذُوا مَا حَلَّ وَدَعُوا مَا حَرُمَ

Wahai manusia bertakwalah kepada Allah dan pilihlah cara yang baik dalam mencari rezeki, karena tidaklah suatu jiwa akan mati hingga terpenuhi rezekinya, walau lambat rezeki tersebut sampai kepadanya, maka bertakwalah kepada Allah dan pilihlah cara yang baik dalam mencari rezeki, ambillah rezeki yang halal dan tinggalkanlah rezeki yang haram.

Hal ini mengingatkan manusia agar selalu menjaga persangkaan baiknya kepada Allah SWT. Ada yang menganggap bahwa ia diberikan kemuliaan hanya karena rizknya terlihat mudah, tapi merasa Allah telah menghinakannya karena rizkinya terlihat sulit. Hal ini diingatkan Allah SWT dalam Surat Al-Fajr [89] ayat 15-17:

فَأَمَّا الْإِنْسَانُ إِذَا مَا ابْتَلَاهُ رَبُّهُ فَأَكْرَمَهُ وَنَعَّمَهُ فَيَقُولُ رَبِّي أَكْرَمَنِ

(15) “Adapun manusia apabila Tuhannya mengujinya lalu dia dimuliakan-Nya dan diberi-Nya kesenangan, maka dia akan berkata, ‘Tuhanku telah memuliakanku’”.

وَأَمَّا إِذَا مَا ابْتَلَاهُ فَقَدَرَ عَلَيْهِ رِزْقَهُ فَيَقُولُ رَبِّي أَهَانَنِ

(16) “Adapun bila Tuhannya mengujinya lalu membatasi rezekinya maka dia berkata, ‘Tuhanku menghinakanku’”.

كَلَّا

(17) “Sekali-kali tidak (demikian).

Padahal, boleh jadi sebaliknya. Allah SWT jika berkehendak memberikan begitu banyak kepada manusia, sehingga terlihat seperti ‘rezeki’, padahal Allah SWT tidak memberikan apa-apa lagi di Akhirat kelak.

Maka, kelak ada seseorang yang hidupnya sebenarnya paling sengsara di dunia, namun ternyata kelak saat ia masuk Jannah, ia mengatakan bahwa ia tidak pernah mendapatkan kesengsaraan itu. Disebutkan dalam riwayat Muslim:

وَيُؤْتَى بِأَشَدِّ النَّاسِ بُؤْسًا فِي الدُّنْيَا مِنْ أَهْلِ الْجَنَّةِ فَيُصْبَغُ صَبْغَةً فِي الْجَنَّةِ فَيُقَالُ لَهُ يَا ابْنَ آدَمَ هَلْ رَأَيْتَ بُؤْسًا قَطَُّلْ مَرَّ بِكَ شِدَّةٌ قَطُّ فَيَقُولُ لَا وَاللَّهِ يَا رَبِّ مَا مَرَّ بِي بُؤْسٌ قَطُّ وَلَا رَأَيْتُ شِدَّةً قَطُّ

“Kemudian didatangkan orang yang paling sengsara hidupnya di dunia dari penduduk Surga, lalu ia dicelupkan satu kali celupan ke dalam Surga. Kemudian ditanya, ‘Wahai keturunan Adam, apakah engkau pernah melihat penderitaan sebelumnya sedikit saja? Apakah angkau pernah merasakan kesengsaraan sedikit saja?’ Orang itu berkata, ‘Tidak demi Allah, wahai Tuhanku, aku tidak pernah melihat penderitaan dan tidak merasakan kesengsaraan sama sekali sebelumnya’”.

Demikian, semoga Allah hanya memberikan rizki yang berkah untuk kita di dunia, dan memberikan kebahagiaan yang banyak di Akhirat.

Wido Supraha | Direktur Institut Adab Insan Mulia
▫️▫️▫️▫️▫️▫️▫️▫️▫️
📡 Telegram: @supraha | 🐦 Twitter: @supraha | 💢 IG: @supraha | 🎥 YouTube: @supraha | 🌐 widosupraha.com

📲 Channel WA: https://chat.whatsapp.com/DdA9YeXGgCD7DsNyquUyjc
📲 Dialog Iman: https://chat.whatsapp.com/IJB9zrfcYhR0AijTO7aTk3
📲 Community: https://chat.whatsapp.com/LX3cDT2allQ4A2IyA1RFK5

Tinggalkan Balasan

Isikan data di bawah atau klik salah satu ikon untuk log in:

Logo WordPress.com

You are commenting using your WordPress.com account. Logout /  Ubah )

Gambar Twitter

You are commenting using your Twitter account. Logout /  Ubah )

Foto Facebook

You are commenting using your Facebook account. Logout /  Ubah )

Connecting to %s

%d blogger menyukai ini: