Lanjut ke konten

Al-Qur’an Berbahasa Arab

Al-Qur’an adalah Kalamullah (Kalam Allah), yang diturunkan dengan Kehendak-Nya kepada orang-orang yang telah saling berkomunikasi dengan bahasa Arab. Tentu ada banyak hikmah mengapa diturunkan kepada bangsa Arab dengan bahasa komunikasi sehari-hari mereka adalah bahasa Arab. Sudah patut diduga pula betapa mulianya bahasa Arab dan betapa luasnya kandungan makna dari setiap kata dari bahasa Arab tersebut.

Bahasa Arab adalah bahasa Al-Qur’an. Mendengarkan bacaan Al-Qur’an berkonsekuensi mendengarkan makna di balik pilihan kata-kata yang Allah telah susunkan untuk umatnya. Memaknainya akan mengundang rahmat Allah SWT, jika manusia mempelajari, memahami dan mengamalkan petunjuk-petunjuk-Nya, dan bukti-bukti nyata atas segala sesuatu. Hal ini sebagaimana firman-Nya dalam Surat Al-A’raf [7] ayat 204:

وَاِذَا قُرِئَ الْقُرْاٰنُ فَاسْتَمِعُوْا لَهٗ وَاَنْصِتُوْا لَعَلَّكُمْ تُرْحَمُوْنَ

Dan apabila dibacakan Al-Qur’an, maka dengarkanlah dan diamlah, agar kamu mendapat rahmat.

Mendengarkan Al-Qur’an dibacakan akan menghindarkan kesan bersaing dengan ayat-ayat-Nya yang mulia. Ibn Katsir dalam tafsir-Nya mengangkat sebuah hadits yang diriwayatkan secara munfarid dari Imam Ahmad.

قَالَ الْإِمَامُ أَحْمَدُ: حَدَّثَنَا أَبُو سَعِيدٍ مَوْلَى بَنِي هَاشِمٍ، حَدَّثَنَا عَبَّادُ بْنُ مَيْسَرَةَ، عَنِ الْحَسَنِ، عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ، رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ؛ أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ: “مَنِ اسْتَمَعَ إِلَى آيَةٍ مِنْ كِتَابِ اللَّهِ، كُتِبَتْ لَهُ حَسَنَةٌ مُضَاعَفَةٌ، وَمَنْ تَلَاهَا كَانَتْ لَهُ نُورًا يَوْمَ الْقِيَامَةِ”.

Imam Ahmad mengatakan, telah menceritakan kepada kami Abu Sa’id maula Bani Hasyim, telah menceritakan kepada kami Abbad ibnu Maisarah, dari Al-Hasan, dari Abu Hurairah r.a., bahwa Rasulullah Saw. telah bersabda: “Barang siapa mendengarkan suatu ayat dari Kitabullah, maka dicatatkan baginya kebaikan yang berlipat ganda. Dan barang siapa yang membacanya, maka ia mendapat nur (cahaya) di hari kiamat.”

Al-Qur’an tidak saja diturunkan di wilayah bumi yang paling mulia dimana Baitullah Ka’bah ada di sana, tapi juga diturunkan di bulan Ramadhan yang mulia. Ibn Katsir menjelaskan bahwa turunnya Al-Qur’an dengan bahasa yang paling mulia melalui Malaikat Jibril, malaikat yang paling mulia, telah menjelaskan kesempurnaan bahasa Arab sebagai bahasa yang paling jelas, paling luas makna dan perbendaharaan kata-katanya yang sangat dibutuhkan dalam meluruskan jiwa-jiwa manusia agar selalu berada dalam petunjuk-Nya, karena mudah dimengerti. Oleh karenanya, Allah SWT menegaskan hal ini dalam dalam surat Yusuf [12] ayat 2:

اِنَّآ اَنْزَلْنٰهُ قُرْاٰنًا عَرَبِيًّا لَّعَلَّكُمْ تَعْقِلُوْنَ

Sesungguhnya Kami menurunkannya sebagai Qur’an berbahasa Arab, agar kamu mengerti.

Bahasa Arab tidaklah sama dengan bahasa ‘Ajam. Hal ini menjadi penegas tidak mungkinnya Al-Qur’an mengandung redaksi yang diambil Rasulullah Muhammad SAW dari orang-orang non-Arab yang berbahasa ‘Ajam. Hal ini ditegaskan Allah SWT dalam surat An-Nahl [16] ayat 103:

وَلَقَدْ نَعْلَمُ اَنَّهُمْ يَقُوْلُوْنَ اِنَّمَا يُعَلِّمُهٗ بَشَرٌۗ لِسَانُ الَّذِيْ يُلْحِدُوْنَ اِلَيْهِ اَعْجَمِيٌّ وَّهٰذَا لِسَانٌ عَرَبِيٌّ مُّبِيْنٌ

Dan sesungguhnya Kami mengetahui bahwa mereka berkata, “Sesungguhnya Al-Qur’an itu hanya diajarkan oleh seorang manusia kepadanya (Muhammad).” Bahasa orang yang mereka tuduhkan (bahwa Muhammad belajar) kepadanya adalah bahasa ‘Ajam, padahal ini (Al-Qur’an) adalah dalam bahasa Arab yang jelas.

Bahasa Arab adalah bahasa Ahlul Jannah, bahasa mereka yang ditakdirkan masuk ke Jannah. Setiap katanya padat dengan makna, sehingga bisa dijadikan pegangan dalam memimpin narasi manusia yang seringkali lebih condong mengikuti akal pemikirannya dengan menegasikan Tuhan. Allah SWT berfirman dalam surat Asy-Syura [26] ayat 192-195:

وَاِنَّهٗ لَتَنْزِيْلُ رَبِّ الْعٰلَمِيْنَ ۗ نَزَلَ بِهِ الرُّوْحُ الْاَمِيْنُ ۙ عَلٰى قَلْبِكَ لِتَكُوْنَ مِنَ الْمُنْذِرِيْنَ ۙ بِلِسَانٍ عَرَبِيٍّ مُّبِيْنٍ ۗ

Dan sungguh, (Al-Qur’an) ini benar-benar diturunkan oleh Tuhan seluruh alam, Yang dibawa turun oleh ar-Ruh al-Amin (Jibril), Ke dalam hatimu (Muhammad) agar engkau termasuk orang yang memberi peringatan, Dengan bahasa Arab yang jelas.

Bahasa Arab yang digunakan di dalam Al-Qur’an, mengandung kosa kata yang tidak ada penyimpangan dan kekeliruan di dalamnya. Hal ini menegaskan kewibawaan bahasa Al-Qur’an, dan agar manusia mudah dalam bertakwa kepada Allah SWT dan meninggalkan penyimpangannya selama ini. Allah SWT berfirman dalam surat Az-Zumar [39] ayat 28:

قُرْاٰنًا عَرَبِيًّا غَيْرَ ذِيْ عِوَجٍ لَّعَلَّهُمْ يَتَّقُوْنَ

(Yaitu) Al-Qur’an dalam bahasa Arab, tidak ada kebengkokan (di dalamnya) agar mereka bertakwa.

Maka berbahagialah dengan Al-Qur’an yang berbahasa Arab, karena manusia menjadi mudah dalam mentadabburinya, memahami dan merenungi kandungannya yang mendalam dan luas. Allah SWT berfirman dalam surat Az-Zukhruf [43] ayat 3:

اِنَّا جَعَلْنٰهُ قُرْاٰنًا عَرَبِيًّا لَّعَلَّكُمْ تَعْقِلُوْنَۚ

Kami menjadikan Al-Qur’an dalam bahasa Arab agar kamu mengerti.

Alhamdulillah, Allah SWT telah menjadikan Al-Qur’an sebagai Kitab yang mudah dipahami. Tinggal apakah kita mau memahaminya, menyempatkan untuk menikmati keindahan bahasanya, sebagaimana firman-Nya dalam surat Al-Qamar [54] ayat 17:

وَلَقَدْ يَسَّرْنَا الْقُرْاٰنَ لِلذِّكْرِ فَهَلْ مِنْ مُّدَّكِرٍ

Dan sungguh, telah Kami mudahkan Al-Qur’an untuk peringatan, maka adakah orang yang mau mengambil pelajaran?

Aamiin Yaa Rabbal ‘Aalamiin. @supraha

WidoSupraha.Com

▫️ Web: WidoSupraha.Com
▫️ Telegram: t.me/supraha
▫️ FB: fb.com/suprahawido
▫️ IG: instagram.com/supraha
▫️ Twitter: twitter.com/supraha
▫️ YouTube: youtube.com/supraha
▫️ WA: https://chat.whatsapp.com/IRr5xEgVz5DBcxftSG0Pyp

Admin: wa.me/6287726541098

Tinggalkan komentar