Mensucikan Jiwa (Tazkiyatunnafs)
Ketika ruh ditiupkan ke dalam jiwa, pada saat itu lahir kehidupan. Namun, banyak manusia hidup tapi seperti orang mati. Kata orang Arab, wujudu ka’adami, adanya sama saja dengan tiadanya. Jika ditelusuri lebih mendalam, ternyata sebab utamanya adalah karena hatinya yang sekarat, penuh penyakit, bahkan banyak yang telah mati.
Belum ada sebuah surat dimana di dalamnya terdapat sumpah Allah SWT lebih banyak dari surat Asy-Syams. Allah SWT bersumpah hingga 11x sebelum kemudian menjelaskan: “Beruntunglah orang-orang yang mensucikan jiwanya.” Perhatikan firman-Nya:
- وَالشَّمْسِ
- وَضُحَاهَا
- وَالْقَمَرِ إِذَا تَلَاهَا
- وَالنَّهَارِ إِذَا جَلَّاهَا
- وَاللَّيْلِ إِذَا يَغْشَاهَا
- وَالسَّمَاءِ
- وَمَا بَنَاهَا
- وَالْأَرْضِ
- وَمَا طَحَاهَا
- وَنَفْسٍ
- وَمَا سَوَّاهَا
Kemudian, setelah itu, Allah SWT menjelaskan tentang bahwa Allah SWT menciptakan kesempurnaan manusia, justru dengan adanya sifat fujur dan takwa, yang membuka potensi bagi setiap manusia berada di antara 2 (dua) jalan: kefasikan dan ketakwaan. Oleh karenanya, beruntunglah manusia yang mensucikan jiwanya, dan merugilah manusia yang tidak mempedulikan jiwanya, bahkan mengotorinya.
فَأَلْهَمَهَا فُجُورَهَا وَتَقْوَاهَا (8) قَدْ أَفْلَحَ مَنْ زَكَّاهَا (9)
وَقَدْ خَابَ مَنْ دَسَّاهَا (10)
maka Allah mengilhamkan kepada jiwa itu (jalan) kefasikan dan ketakwaannya,
sesungguhnya beruntunglah orang yang menyucikan jiwa itu,
dan sesungguhnya merugilah orang yang mengotorinya.
Terdapat beberapa kalimat yang sejatinya merujuk pada sesuatu yang sama, yakni pada masalah membaguskan jiwa, yakni Tazkiyatunnafs, Tarbiyah Ruhiyah, Ilmu Tashawuf, dan Ilmu Ihsan. Banyak ulama merasa penting dan terlihat begitu bersungguh-sungguh dalam membahas masalah jiwa ini, dengan banyak alasan.
Alasan pertama adalah karena Rasulullah SAW diutus ke muka bumi dengan tujuan untuk mensucikan jiwa-jiwa manusia sehingga memiliki akhlakul karimah kamilah, akhlah mulia yang sempurna. Di dalam surat Al-Baqarah [2] ayat 151, Allah SWT berfirman:
كَمَا أَرْسَلْنَا فِيكُمْ رَسُولًا مِّنكُمْ يَتْلُو عَلَيْكُمْ آيَاتِنَا وَيُزَكِّيكُمْ وَيُعَلِّمُكُمُ الْكِتَابَ وَالْحِكْمَةَ وَيُعَلِّمُكُم مَّا لَمْ تَكُونُوا تَعْلَمُونَ
“Sebagaimana Kami telahmengutus kepadamu Rasul di antara kamu yang membacakan ayat-ayat Kami kepada kamu dan mensucikan kamu dan mengajarkan kepadamu Al-Kitab dan Hikmah, serta mengajarkan kepadakamu apa yang belum kamu ketahui”.
Do’a membersihkan jiwa:
Do’a Pertama:
رَبِّ أَعْطِ نَفْسِي تَقْوَاهَا، وَزَكِّهَا أَنْتَ خَيْرُ مَنْ زَكَّاهَا، أَنْتَ وَلِيُّهَا وَمَوْلَاهَا
Ya Tuhanku, berikanlah kepada jiwaku ketakwaannya, dan sucikanlah ia, Engkau adalah sebaik-baik yang menyucikannya dan Engkan adalah Yang Memiliki dan Yang Menguasainya.
(HR. Ahmad dari Sayyidah ‘Aisyah r.a.)
Do’a Kedua:
اللَّهُمَّ إِنِّي أَعُوذُ بِكَ مِنَ الْعَجْزِ وَالْكَسَلِ، وَالْهَرَمِ وَالْجُبْنِ وَالْبُخْلِ وَعَذَابِ الْقَبْرِ. اللَّهُمَّ آتِ نَفْسِي تَقْوَاهَا، وَزَكِّهَا أَنْتَ خَيْرُ مَنْ زَكَّاهَا، أَنْتَ وَلِيُّهَا وَمَوْلَاهَا. اللَّهُمَّ إِنِّي أَعُوذُ بِكَ مِنْ قَلْبٍ لَا يَخْشَعُ، وَمِنْ نَفْسٍ لَا تَشْبَعُ. وَعِلْمٍ لَا يَنْفَعُ وَدَعْوَةٍ لَا يُسْتَجَابُ لَهَا
Ya Allah, sesungguhnya aku berlindung kepada-Mu dari kelemahan, kemalasan, kepikunan, sifat pengecut, sifat kikir, dan azab kubur. Ya Allah, berikanlah kepada jiwaku ketakwaannya, dan sucikanlah ia, Engkau adalah sebaik-baik yang menyucikannya, Engkau adalah Pemilik dan Yang Menguasainya. Ya Allah, sesungguhnya aku berlindung kepada Engkau dari hati yang tidak khusyuk, dari jiwa yang tidak pernah kenyang (puas), dari ilmu yang tidak bermanfaat, dan dari doa yang tidak diperkenankan.
(HR. Ahmad dari Zaid ibn Arqam r.a.)
Semoga Allah SWT mensucikan jiwa kita hingga diwafatkan dalam kondisi Husnul Khatimah.
WidoSupraha.Com
▫️ Web: WidoSupraha.Com
▫️ Telegram: t.me/supraha
▫️ FB: fb.com/suprahawido
▫️ IG: instagram.com/supraha
▫️ Twitter: twitter.com/supraha
▫️ YouTube: youtube.com/supraha
▫️ WA: https://chat.whatsapp.com/IRr5xEgVz5DBcxftSG0Pyp
Admin: wa.me/6287726541098
Kategori