Jangan Salah Mengejar Cara untuk Bahagia

Hidayatullah.com—Sebagian orang menilai kebahagian karena memiliki harta dan benda berlimpah. Padahal tidak selamanya seperti itu. Sebab ada sangat banyak contoh orang kaya yang belum merasakan kebahagiaan dari kekayaannya yang dimilikinya tersebut. Ada juga orang yang memiliki tubuh yang sehat, tapi belum bisa merasakan kebahagiaan. Begitu juga dengan orang-orang yang bisa berkumpul dengan keluarganya, masih ada yang belum merasa bahagia.
“Kebahagiaan itu akan muncul ketika manusia memiliki tujuan hidup. Jika tujuan hidupnya benar, maka ia akan bahagia,” ujar Wakil Sekretaris Komisi Ukhuwah MUI Pusat Dr. Wido Supraha yang disampaikan dalam pertemuan Sekolah Pemikiran Islam (SPI) pada Rabu (08/02) di Aula Imam Al-Ghazali Gedung INSISTS Jakarta, bertema Manusia dan Kebahagiaan.
Menurut Wido Supraha, memiliki tujuan hidup yang benar akan mempengaruhi jiwa, sehingga bukan fisik yang baik yang membuat jiwa sehat, tetapi memiliki jiwa yang sehatlah yang akan membuat fisik baik.
Begitu juga dengan harta, jika seseorang yang kaya tidak memiliki tujuan hidup yang benar, maka memiliki harta yang banyak tidak ada artinya.
“Bahagia itu tunduk dan patuh mengikuti garis-garis yang telah ditentukan oleh Allah,” lanjut Wido mengutip kata-kata Ibnu Khaldun.
Adapun tujuan hidup itu dapat diketahui dari ajaran Allah Subhanahu Wata’ala melalui firman-firmannya dan ajaran nabinya sehingga ketika mengikutinya bisa memunculkan kebahagiaan.
“Inti dari jiwa adalah ruh, dan ruh harus diberi makan dengan cara beribadah, maka jika seseorang beribadah dengan baik dan benar, meskipun kondisinya sedang sulit, pasti dirinya akan tetap bahagia,” ungkap Wido.*/kiriman Ismail Eko Putranto & Ajeng (Jakarta)
Rep: Admin Hidcom
Editor: Cholis Akbar
Kategori