Lanjut ke konten

Menanamkan Iman, Bukan Sekedar Pengetahuan Tentang Iman (1)

Oleh: Dr. Wido Supraha, M.Si. (SekolahAdab.Com)

Banyak yang merasa telah menanamkan Iman, padahal baru pengetahuan tentang Iman. Banyak yang telah merasa mengajarkan Islam, padahal baru pengetahuan tentang Islam.

Rasulullah SAW mendorong umatnya sampai merasakan manisnya iman (halawah al-iman), karena iman itu harus sampai dirasakan, bukan sekedar diketahui.

Setelah anak dikenalkan tentang iman, maka ajaklah mereka merasakan manisnya iman yang telah dikenali. Sebagai contoh sosok seorang sahabat bernama Ubaidah bin Shamit r.a. Beliau dahulu pernah mengajak anaknya untuk merasakan rasa manisnya iman dengan mengajaknya untuk menikmati seluruh takdir Allah dalam kehidupannya ini:

يَا بُنَيَّ إِنَّكَ لَنْ تَجِدَ طَعْمَ حَقِيقَةِ الْإِيمَانِ حَتَّى تَعْلَمَ أَنَّ مَا أَصَابَكَ لَمْ يَكُنْ لِيُخْطِئَكَ وَمَا أَخْطَأَكَ لَمْ يَكُنْ لِيُصِيبَكَ سَمِعْتُ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَقُولُ إِنَّ أَوَّلَ مَا خَلَقَ اللَّهُ الْقَلَمَ فَقَالَ لَهُ اكْتُبْ قَالَ رَبِّ وَمَاذَا أَكْتُبُ قَالَ اكْتُبْ مَقَادِيرَ كُلِّ شَيْءٍ حَتَّى تَقُومَ السَّاعَةُ يَا بُنَيَّ إِنِّي سَمِعْتُ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَقُولُ مَنْ مَاتَ عَلَى غَيْرِ هَذَا فَلَيْسَ مِنِّي

Wahai anakku tersayang, sesungguhnya engkau tidak akan dapat merasakan lezatnya iman hingga engkau bisa memahami bahwa apa yang ditakdirkan menjadi bagianmu tidak akan meleset darimu, dan apa yang tidak ditakdirkan untuk menjadi bagianmu tidak akan engkau dapatkan. Aku pernah mendengar Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda: “Pertama kali yang Allah ciptakan adalah pena, lalu Allah berfirman kepadanya: “Tulislah!” pena itu menjawab, “Wahai Rabb, apa yang harus aku tulis?” Allah menjawab: “Tulislah semua takdir yang akan terjadi hingga datangnya hari kiamat.” Wahai anakku, aku pernah mendengar Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda: “Barangsiapa meninggal tidak di atas keyakinan seperti ini maka ia bukan dari golonganku.” (Sunah Abi Dawud no.4700)

Maka marilah terus mengenalkan iman dan membawa jiwa anak-anak kita untuk semakin menyelami dan menikmati rasa manisnya iman, agar anak kita tidak sekedar mengenal iman, tapi merasa tenang bersama iman. Ketenangan ini yang akan membawa jiwanya kepada keberanian dan hidup yang penuh motivasi.

SekolahAdab.Com | IG: https://instagram.com/sekolah_adab

Kategori

Pemikiran

Tinggalkan Balasan

Isikan data di bawah atau klik salah satu ikon untuk log in:

Logo WordPress.com

You are commenting using your WordPress.com account. Logout /  Ubah )

Foto Facebook

You are commenting using your Facebook account. Logout /  Ubah )

Connecting to %s

%d blogger menyukai ini: